Selamat pergi, Lita!
Lita,
Kau tlah lama tak ku sapa.
aku sadar, aku terlampau sibuk dengan dunia.
aku lupa, bahwa yang kusebut dunia ada padamu, Ta.
Lita,
apa kabarmu hari ini?
apa beritamu hari ini?
Ta,
Aku masih ingat, dulu, aku selalu mendengar ocehanmu.
Ocehanmu, tentang politik, agama walau jarang jarang, cinta, orang tua, dan perihal dunia yang selalu aku dambakan.
Aku harap kau mengerti. Lita.
Aku tak lagi bisa bersamamu, aku tak lagi mampu mencintaimu, dan aku tak lagi kuat menjaga bahtera cinta yang kita bangun.
Lita,
Kembalilah pada priamu yang dulu itu, yang pernah kau jadikan lawan diatas ranjang-ku.
Aku rela, asalkan.
Kau tak pernah lagi muncul dihadapanku,
Kau tak lagi mengemis perhatianku
Dan anggap saja puisi ini persembahan terakhir ku pada dirimu, Lita.
Karena tak banyak yang bisa kuberikan selain puisi beralaskan doa agar kau bahagia.
Comments
Post a Comment