Kodrat pecundang
Seperti yang pernah kau katakan padaku
Jangan tinggi harap pada sebuah rasa
Tapi kau seperti tak tahu saja
Kastamu denganku berbeda
Aku hanya pecundang yang berlagak jagoan
Sedang kau?
Ya, kau pemain ulung yang lebih mahir dalam bercinta.
Lantas, kini atas semua yang terlewatkan
Apa hanya sampai detik ini saja
Apa sandiwara bertema percintaan ini tak bisa kita lanjutkan.
Aku harap terus berlanjut, agar penonton diluar sana semakin terhibur dan merasa tak sia sia membeli tiket yang entah siapa yang menjualnya.
Tapi, aku makin paham kodrat sebagai pecundang.
Aku tahu porsi ku tak bisa melampaui milikmu. Bahkan menyamaipun tidak.
Kodratku memang hanya terluka, sungguh keajaiban jika mampu menimbulkan luka sendiri.
Kodratku mungkin tak lebih hanya sekedar berharap, walau tahu semua tak berbalas.
Dan,
kodrat akhirku tentu sangat miris.
Tidak lebih sebagai pelengkap sandiwara,
Pemanis rasa sesaat.
Pecundang yang layak untuk dilupakan.
Comments
Post a Comment