September

Untukmu yang abadi dalam kenang,

Menyingsing malam september dengan kondisi hati tak sahaja
Malam ini berbeda
Saat aku tau ternyata ra benar tak lagi ada disisi

Waktu yang singkat
Tapi cerita yang padat
Terima kasih sudah menjadi dunia tempat ku berputar, menjadi rumah untukku pulang, peluk tempat ku mengeluh.

Kini,
Itu sudah tak lagi bisa kudapat
Membangun dunia baru bagiku bukan hal yang mudah
Semua harus dilalui dengan sepi.

Mari berkhayal,
Menunggu pesanmu selalu jadi hal utama bagiku.
Frasa demi frasa yang keluar terkesan singkat tapi aku menyukainya.
Tapi, aku harus membiasakan diri tanpamu, besok, lusa, dan seterusnya duniaku akan kembali menyepi tanpa ada tawa kembali.

Terakhir,
Terima kasih untuk duka di september yang harusnya ceria.
Apapun yang terjadi kamu tetap duniaku,  walau kamu tak mendamba itu.

september, 17 2018
Duka.

Comments

Popular posts from this blog

QUARTER LIFE CRISIS

Anak Rantau "Wabah dan Kerinduan"

Cintalaksana 1