Elegi waktu

Malam,
Kelam ku tak terhitung dalam
tak berujung, tetap riuh
tiada bernilai.

Pagi,
Sepi ku tak bertepi
Bagai api
Aku terbakar sendiri.

Sore,
Hati tak bisa diam bergejolak
Terus bergerak
menuju air tak beriak.

Siang,
Akhir kisah ku ditanah lapang
Tak jelas aku berjuang
Tapi cinta ini kau tahu sayang
Hanya milik engkau seorang.

Comments

Popular posts from this blog

QUARTER LIFE CRISIS

Anak Rantau "Wabah dan Kerinduan"

Cintalaksana 1