Wanitaku,
Hey wanitaku,
Aku ingin engkau tau
Tak mudah bagiku menjadi lupa akan rasa itu
Tak mudah bagiku menjadi benci akan perlakuanmu itu
kau terlalu agresif membuat ku selalu mengenang akan malam itu.
Di waktu itu,
Dibawah langit malam, berpayungkan bintang bintang.
Dirundung cuaca dingin nan sejuk khas pegunungan.
Didepan api kecil penghangat situasi kenikmatan.
Ya, nikmat menurut ku.
Disaat itu, tubuhku kau peluk dari belakang, tak perduli ada orang tanganmu selalu membuatku kepayang.
Sadarkah kau hey wanitaku,
Aku hanya pria lemah yang lama tak bercinta.
Aku pria tak kuasa menahan hasrat buta.
Aku kalah kau menang
Aku terbawa suasana hingga aku berharap itu semua kan terulang.
Hey wanitaku,
Aku harap kau tau
Aku harap kau mengerti
Bahwa dalam hati ini sudah tumbuh rasa cinta untuk dirimu yang tak terganti.
Aku ingin engkau tau
Tak mudah bagiku menjadi lupa akan rasa itu
Tak mudah bagiku menjadi benci akan perlakuanmu itu
kau terlalu agresif membuat ku selalu mengenang akan malam itu.
Di waktu itu,
Dibawah langit malam, berpayungkan bintang bintang.
Dirundung cuaca dingin nan sejuk khas pegunungan.
Didepan api kecil penghangat situasi kenikmatan.
Ya, nikmat menurut ku.
Disaat itu, tubuhku kau peluk dari belakang, tak perduli ada orang tanganmu selalu membuatku kepayang.
Sadarkah kau hey wanitaku,
Aku hanya pria lemah yang lama tak bercinta.
Aku pria tak kuasa menahan hasrat buta.
Aku kalah kau menang
Aku terbawa suasana hingga aku berharap itu semua kan terulang.
Hey wanitaku,
Aku harap kau tau
Aku harap kau mengerti
Bahwa dalam hati ini sudah tumbuh rasa cinta untuk dirimu yang tak terganti.
.
Comments
Post a Comment