Mahasiswa masa kini

Hasil gambar untuk Mahasiswa


Mahasiswa menurut KBBI adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, sedangkan menurut wikipedia; mahasiswa adalah sebutan bagi orang  yang sedang menempuh pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi yang terdiri atas sekolah tinggi, akademi, dan yang paling umum adalah universitas. Sedangkan menurut saya pengertian mahasiswa itu adalah kaum terpelajar yang berada pada tatanan masyarakat kelas tengah yang menjadi penghubung antara kelas bawah menuju kelas atas dan menjadi kaum terpelajar yang tahu akan segala hal diantara kaum terpelajar yang lainnya. Mahasiswa adalah agen perubahan, kenapa agen perubahan? jawaban saya simpel, karena ada kata 'Maha' dibelakang kata 'siswa', secara harfiah kata 'Maha' berarti Besar, Amat besar, artinya Mahasiswa itu kaum yang besar yang amat tahu akan segala hal seharusnya, melalui keamat tahuan inilah mahasiswa diharapkan menjadi aktor dan sutradara dalam teater berjudul PERUBAHAN. Peran mahasiswa sebagai agent of change, development, dan social control menuntut mahasiswa harus peka dan sensitif akan kemajuan zaman dan pengetahuan. akan tetapi, masa kini mahasiswa peka akan pengetahuan bukan karena kesadarannya akan kondisi perubahan sosial tetapi hanya semata mata untuk memenuhi tugasnya di perkuliahan, mendapat IPK diatas rata-rata, lalu lulus cepat dan akhirnya masuk ke dunia kerja yang semakin menuntutnya memikirkan perut dan mata sendiri. Dewasa kini mahasiswa sudah terbagi menjadi tiga jenis, yaitu Mahasiswa Akademisi, Aktivis, dan Hedonis.





Hasil gambar untuk mahasiswa akademis


Mahasiswa Akademisi
Jenis mahasiswa yang pertama adalah mahasiswa akademisi, pada jenis ini ciri khas paling identik adalah mahasiswa yang saat perkuliahan lebih mengejar bagaimana caranya mengejar IPK tinggi lalu lulus cepat. Mahasiswa jenis ini sering diberi julukan mahasiswa kupu-kupu yaitu Kuliah-Pulang Kuliah-Pulang, karena memang kegiatan mereka hanya berkutat pada ruang kelas dan rumah begitu terus menerus selama mereka kuliah. Mahasiswa jenis ini juga identik dengan kepintaran nya dalam hal akademik, terlihat bahwa mahasiswa jenis ini dalam hal IPK dapat dinilai stabil tidak turun drastis tapi terkadang naik drastis. Mahasiswa Akademisi menurut saya adalah kaum yang sangat mendewakan IPK, bahwa kuliah hanya sebuah perlombaan mengejar IPK tertinggi dan mendapat gelar cumlaude, bahwa kuliah itu tidak boleh sampai menyentuh semester dua digit lalu lulus dan mencari pekerjaan(kalau dapat,red), jarang sekali Mahasiswa Akademisi menjadi koboi kampus yang kuliah sampai menyentuh semester dua digit, Mahasiswa jenis ini pada umumnya lulus tepat waktu sesuai ketentuan yang berlaku.




Hasil gambar untuk mahasiswa aktivis


Mahasiswa Aktivis
Jenis mahasiswa yang kedua ini bisa dikatakan adalah cermin dari jenis mahasiswa yang pertama(akademisi,red). Mahasiswa Aktivis terkenal akan keaktifannnya dalam hal organisasi baik itu internal maupun eksternal, selalu sibuk dengan acara, diskusi, dan tak jarang demonstrasi. Jika mahasiswa akademisi terkenal dengan julukan kupu-kupu, maka mahasiswa aktivis terkenal dengan julukan kura-kura. Ya, karena mahasiswa jenis ini agenda perkuliahannya tidak hanya belajar, tapi juga rapat dan memikirkan organisasi yang menaunginya. Koboi kampus pun kerap melekat menjadi julukan bagi mahasiswa aktivis, mahasiswa yang terkadang kuliah lewat dari batas yang ditentukan. Mahasiswa aktivis sejatinya tidak pernah melupakan kuliah mereka, hanya saja dalam urusan perkuliahan mereka tidak 100% totalitas karena terbagi dengan urusan organisasi yang sudah menjadi pilihan mereka saat kuliah, tapi bukan berarti mereka tidak bisa lulus tepat waktu karena masalah seperti itu dikembalikan lagi pada individu masing masing.




Hasil gambar untuk mahasiswa hedonis


Mahasiswa Hedonis
Jenis mahasiswa yang terakhir adalah mahasiswa hedonis, hedonis adalah sebutan bagi para penganut faham Hedonisme; faham yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup. Akan tetapi, jangan salah kaprah mahasiswa jenis ini tidak selamanya borju, bahkan ada dari mereka yang berasal dari kalangan kelas bawah dan hanya ikut ikutan nimbrung dengan teman teman yang borju dan mendukung dari segi finansial untuk berperilaku hedon. Mahasiswa jenis ini identik dengan hobinya yang berkelas dan bisa dibilang mahal, tak bisa dipungkiri kenikmatan menjadi hedonis memang sangat menggiurkan. Bagaimana tidak, melalui perilaku hedonis apa saja yang kita inginkan bisa dirasakan, ingin makan ditempat mewah, liburan, memakai barang barang bermerk bisa kita dapatkan melalui perilaku hedonis, tapi tentunya kembali ke awal harus didukung juga oleh segi finansial yang memadai bahkan lebih. Mahasiswa jenis ini tidak peduli berapa banyak mata kuliah yang mereka tinggalkan, karena bagi mereka kuliah hanya tempat singgah atau hanya menjadi wadah gibah akan apa yang mereka miliki. Mahasiswa jenis ini juga identik dengan kuliah-nongkrong kuliah-nongkrong, nongkrong nya ditempat yang mewah sekelas kafe yang menjajakan gengsi semata. Tidak bisa dipungkiri mahasiswa jenis ini sangat jauh dari kultur civitas akademika, ya karena jika dilihat dari segi ekonomi mahasiswa jenis ini sudah berada pada strata sosial tingkat atas, sehingga mereka tak perlu susah payah untuk kuliah demi masadepan nya karena sudah terjamin oleh finansial orang tua mereka.





Kesimpulan
Benang merah yang ingin saya tarik dari ketiga jenis mahasiswa ini ialah mau jadi apapun nantinya kita semua itu berawal dari pilihan kita dalam menentukan jalan hidup. Menjadi mahasiswa adalah pilihan hidup, pilihan untuk berpusing ria dengan tugas, pilihan untuk berproses sibuk bersama organisasi, atau pilihan untuk menjadikan kampus hanya sebagai terminal yang hanya jadi tempat singgah sementara ditengah perjalanan kehidupan tanpa memerhatikan lingkungan sekitar dari terminal itu. Apapun yang kita pilih maka harus kita pertanggungjawabkan nantinya ketika menjalani kehidupan yang sesungguhnya, pilihan menjadi akademisi yang sibuk mencari nilai dan lulus tepat waktu, pilihan menjadi aktivis yang siap terbagi waktunya baik untuk organisasi maupun perkuliahan, atau pilihan menjadi hedonis yang sibuk menikmati kenikmatan dunia dan menjadikan bangku perkuliahan sebagai tempat persinggahan sejenak. salam mahasiswa!








Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

QUARTER LIFE CRISIS

Anak Rantau "Wabah dan Kerinduan"

Cintalaksana 1