Cuma? Percuma!
Cuma?
Menepis kalimah dengan mudahnya
Menghardik rasa dengan gagahnya
tatkala bersimpuh serah
Hanya berlaku rebah rempah
dibilang cuma-cuma!
Cuma?
Meski tak nampak
Sekejap mampir angin kasar berhembus membentak
dikata tak seberapa retak
Sampai-sampai menabung macam-macam sajak
itu pun terlerai dan tak lagi marak.
Gilanya kau benamkan tekad dan gentar berpijak
Tapi beruntung ku tak sudi lagi hinggap.
Dulu pun sekadar cuma!
Hanya cuma, berakhir cuma-cuma, dan bernilai Percuma!
Karya oleh Ima Noerfadilla
Comments
Post a Comment