Elegi untuk Ra
Ra,
Genap satu minggu kita tak lagi bercumbu
Sudah tidak ada cerita yang kudapat sepekan belakang
Aku menjadi tak jelas
Terkadang aku tertawa sendiri
Lalu aku terdiam sepi
Itu caraku menghibur diri.
Ra,
Tepat dua hari yang lalu
Aku membaca semua pesan singkat kita yang dulu masih tersimpan
Kubuka semua hal yang berkaitan denganmu, menyembuhkan rinduku.
Tapi rindu tak kunjung usai, dan tidak akan pernah usai
Aku tersenyum malam itu, betapa konyolnya pesan yang sangat singkat tapi memiliki makna yang dalam bagiku.
Aneh.
Ra,
Kemarin aku termenung sendiri diatas kasurku yang pernah terjamah olehmu
Aku membayangkan jika kisah kasih kita tak berakhir
Kau tersenyum aku bahagia
Tapi aku sadar, Tuhan berkehendak lain
Ia tak merestui kita untuk bersatu.
Sepertinya Tuhan punya cara lain untuk membahagiakanmu
Kuharap seperti itu.
Ra,
Benar apa katamu kemarin
Hidup kita masih panjang
Ada atau tanpa dirimu hidupku harus tetap melangkah
Ada atau tanpa senyummu aku harus tetap bahagia
Karena aku tahu, waktuku dari Tuhan untukmu berakhir sejak seminggu yang lalu.
Ra,
Ini mungkin akan menjadi sajak perpisahan untuk hubungan yang tak terlukiskan indahnya
Aku benci dengan kata pisah
Tapi itu nasib yang kudapat
Terima kasih untuk triwulan terbaik bersamamu
Aku sulit untuk melupakannya
Tapi demi kamu, akan aku usahakan semuanya.
Izinkan aku pria yang berhasil mengalahkan 19 pria diluar sana demi bisa sedekat nadi denganmu untuk meyimpan semua kisah yang kita lalui dipalung hati.
Ra,
Selamat jalan.
Terima kasih sudah menjadi pemeran utama dalam sajak - sajakku.
Aku menyayangimu.
ruben, 25 Januari 2018-20 Mei 2018
Aku menyangimu, Aksa.
ReplyDelete