Kontroversi "Buka" Baju
pasti anda pernah bermain sepakbola entah itu profesional atau hanya tingkat tarkam, atau anda tidak bisa bermain sepakbola tapi setidaknya anda menikmati pertandingan sepakbola entah itu di layar kaca atau langsung menonton nya di stadion. sepakbola adalah olahraga ramah menjamah seluruh kalangan tua muda, pria wanita, perawan atau janda? ehhh judul lagu itu mah hehehe.
baiklah setidaknya kita anggap semua pernah menikmati sepakbola walau hanya sebagai penonton ataupun sebagai pemain. saya tanya lagi, anda pasti pernah melihat pemain sepakbola mencetak gol lalu melakukan selebrasi. pasti pernah? atau jangan-jangan anda pernah melakukan selebrasi tersebut? oke, kita anggap jawabannya pernah semua, iyain aja biar saya senang hehehe. berkaitan dengan selebrasi tentu pernah melihat pemain melakukan selebrasi dengan cara membuka kaos tim nya, tentu pernah kan, terbersit kah dipikiran anda kenapa sih harus melakukan selebrasi buka baju? terus kenapa sih pemain selebrasi buka baju lalu diberi ganjaran berupa kartu kuning atau diberi peringatan? apa salahnya padahal sudah mencetak gol membantu tim tapi malah dihukum? sedih gak sih udah berjuang capek-capek tapi malah dikasih kartu kuning. :(
saya terlalu banyak bertanya yaa, baik mari kita ulas, ini hanya ulasan saya saja dari hasil membaca beberapa artikel dan diskusi bersama seorang kawan. sejak puluhan tahun lalu FIFA sebagai organisasi resmi olahraga di bumi ini berusaha membuat aturan aturan sepakbola agar olahraga ini menjadi semakin lebih baik kedepannya, nah aturan perihal larangan melakukan selebrasi buka baju ini pun diatur oleh FIFA, rese ya FIFA udah kaya pasangan yang posesif ngatur ngatur hidup kita ehh melenceng lagi. FIFA melalui IFAB (International Football Association Board) terhitung sejak tanggal 28 Februari 2004 membuat aturan larangan pemain selebrasi membuka jersey nya.
selebrasi membuka baju bagi para pemain sepakbola adalah hal yang lumrah terjadi, setiap pemain memiliki alasannya masing-masing kenapa melakukan selebrasi tersebut, ada yang karena ingin menunjukan pesan tersembunyi dibalik kaos tim nya, ada juga yang ingin memamerkan postur tubuhnya (biar rahimnya pada anget, hahahaha) ada juga menurut beberapa penelitian ini merupakan efek dari memuncaknya beberapa hormon dalam tubuh yang disebabkan oleh beberapa momen tertentu semisal mencetak gol penentu kemenangan, atau mencetak gol penyelamat kekalahan tim di menit-menit akhir tentu perasaan ini bisa menimbulkan beberapa respon yang dikeluarkan secara spontan, bayangkan saja anda lelah-lelah berlari sana sini menggiring bola kondisi tim yang anda bela sedang kalah selisih satu gol atau anda butuh satu gol untuk memenangkan pertandingan lalu anda mampu mencetak gol penentu entah menyelamatkan tim atau membawa tim menang, anda lelah tapi senang lalu berlari dan ekspresif paling sering adalah melepas baju karena seakan-akan melepas beban yang terpasang di badan sendiri, tapi terlepas apapun itu alasannya kini jika anda selebrasi membuka baju anda akan mendapatkan ganjaran entah itu diberi peringatan atau sampai diberi kartu kuning.
dalam Laws Of The Game nomor 12 milik FIFA dijelaskan bahwa pemain yang melepas baju sesaat mencetak gol atau selama pertandingan berlangsung akan langsung mendapat kartu kuning, pada aturan milik FIFA ini tidak dijelaskan secara rinci kenapa membuka baju itu dilarang dan diberi hukuman kartu kuning. akan tetapi ada beberapa hal yang memunculkan kontroversi dari alasan alasan yang mencuat kenapa dilarang selebrasi membuka baju. konspirasi yang ada adalah FIFA tidak ingin jika pemain diberikan kebebasan melakukan selebrasi justru memunculkan hal-hal yang tak diinginkan, seperti reaksi dari pendukung tim yang kebobolan, anda tentu kesal sudah melihat tim kebobolan eh lawan tim anda melakukan selebrasi di depan anda sebagai penonton atau bahkan anda adalah pendukung yang cinta mati sama tim, wah sudah jatuh tertimpa tangga kepentok meja kelilit utang gak bisa bayar aduh Hidup Segan Mati Tak Mau anda bung. selain konspirasi diatas, FIFA juga tak ingin ada pesan-pesan yang bermuatan politis yang bisa melanggeng bebas masuk kedalam lapangan bebas (kalau ini saya pun setuju) pesan-pesan politis yang mungkin saja tidak bisa diterima baik oleh penonton di stadion atau di rumah dan ujung nya adalah memancing reaksi dari para penonton.
dua konspirasi tadi yang tidak dijelaskan di dalam aturan FIFA bertentangan dengan beberapa anggapan bahwa FIFA sengaja melarang pemain membuka baju karena di baju setiap pemain terdapat beberapa sponsor tim yang juga menjadi ladang uang bagi para Tim, memang FIFA tidak mendapatkan keuntungan dari adanya sponsor klub, akan tetapi FIFA memiliki andil mengatur masuknya dana dari sponsor yang memasang namanya di baju setiap tim sepakbola yang seakan-akan menjadi iklan berjalan. jadi FIFA tidak ingin jika pemain selebrasi membuka baju tentu menghalangi setiap sponsor tim karena mereka jadi tidak terlihat gara-gara baju tempat iklan berjalan mereka dilepas oleh pemain yang memakainya.
terlepas dari kontroversi diatas adalah FIFA sudah berpikir Visioner walau memang kurangnya adalah penjabaran alasan kenapa selebrasi buka baju itu dilarang. mungkin saja FIFA tidak ingin jika para pemain sepakbola selebrasi buka baju nanti penonton rahim nya pada anget. dan mungkin FIFA tidak ingin hal yang lebih reaksioner jika pemain sepakbola Wanita selebrasi juga ikut membuka baju waduh kan bakal gimana tuh reaksinya. tapi menurut saya selebrasi dilarang buka baju ini memang harus dilarang, masih mending pemain selebrasi cuma buka baju coba kalo pemain selebrasi malah buka usaha di lapangan, bahkan lebih ribet kalau mereka buka bersama di lapangan.
sumber :
Comments
Post a Comment