Dunia Puasa Sepakbola



"Aku tanpa sepakbola, bagai ambulans tanpa uwiw-uwiw"
...


Pernah merasakan rindu pada seseorang tapi tak kunjung mampu berjumpa? Ya, itulah kira-kira yang dirasakan penikmat sepakbola hampir sebulan penuh ini. Semenjak virus Covid-19 ini merebak dan ditetapkan status nya menjadi Pandemi oleh WHO semua kegiatan secara otomatis dihentikan, Sepakbola pun tak luput dari kegiatan yang harus dihentikan sementara demi mengurangi penyebaran virus ini.
...

Kita tidak pernah merasakan hal se-ekstrim ini, semua bahkan tidak pernah menduga akan terjadi masa dimana kita biasa begadang demi menonton tim kesayangan, atau rela menghabiskan uang demi datang ke stadion melihat aksi dari pemain idola atau sekadar menonton kreatifitas dari para suporter dalam mendukung kesebelasan yang tengah bertanding. Tak ada nonton bareng, hingar bingar kemenangan, atau komentar pedas nan lucu bagi tim yang kalah atau pemain dengan penampilan buruk yang biasanya menghiasi layar kaca atau media sosial selama satu bulan penuh ini, menyusul beberapa pemain dan pelatih yang dinyatakan positif terkena virus corona.
...

Semua merasa kehilangan tak hanya penggemar fanatik olahraga kulit bundar satu ini bahkan yang hanya sebagai fans layar kaca pun merasa kehilangan. Sepakbola memang memiliki magnet kuat yang menyasar semua golongan, sehingga membayangkan dunia tanpa sepakbola seperti sedang minum kopi tanpa gula sambil lihat mantan yang sudah bahagia sama orang lain, ah Pait!
...

Momen nya memang sangat tidak tepat karena Sepakbola kini  sedang ramai-ramainya, lagi menuju klimaks atau super klimaks. Bagaimana tidak, Fans Liverpool tengah menjemput asa "buka puasa" setelah hampir 3 dekade menanti gelar Liga Inggris kini terpaksa harus menunda pesta bahkan terancam gagal berpesta jika virus ini tak kunjung usai. Belum lagi liga Italia yang juga tengah sengit-sengitnya, Si Nyonya Tua sang petahana tengah di goyang oleh Lazio dan Inter Milan sebagai kandidat kuat menghancurkan Hegemoni Juventus yang sudah menguasai Italia selama 8 tahun terakhir. 

...

Tidak bisa dilewatkan juga perhelatan Liga Champions dengan berbagai kejutannya, Liverpool sang juara bertahan yang dipaksa gigit jari oleh Atletico Madrid di babak 16 Besar, tim kejutan Atalanta yang melaju mulus ke babak selanjutnya, serta dua  raksasa Spanyol Real Madrid dan Barcelona yang harus bertarung demi lolos babak selanjutnya terpaksa tertunda karena virus Covid-19 ini. Ditambah perhelatan Internasional seperti Piala Eropa yang seharusnya menghibur kita tahun ini juga terpaksa harus diundur sampai tahun 2021 menambah kesepian para pecandu kulit bundar satu ini. 

...

Derasnya penyebaran virus ini menjadi alasan utama kenapa kompetisi sepakbola harus dihentikan sementara. Kini tidak ada yang lebih penting daripada keselamatan. Tahun ini semua penikmat sepakbola harus puasa lebih awal dari bulan Ramadhan, setidaknya kita sebagai penikmat sepakbola turut merasakan bagaimana hampanya suporter The Reds harus puasa gelar liga Inggris selama 30 tahun dan musim ini yang seharusnya menjadi waktu bagi mereka untuk berpesta harus tertunda. Tunjukkan lah simpati terhadap fans Liverpool, karena selain harus menunda 'Buka Puasa' mereka juga harus puasa dari hingar-bingar dunia Sepakbola.

...

Mari kita sama sama mendoakan semoga badai virus ini lekas berlalu agar kita bisa kembali menikmati ramainya nonton bareng, melihat bahagianya para fans tim yang akan juara. Selain itu, sepakbola juga berbicara periuk nasi banyak orang karena tidak hanya kita yang harus berpuasa lebih cepat, tapi mereka para pekerja dibalik layar juga harus berpuasa apalagi yang menggantungkan hidupnya hanya dari Sepakbola. 

Comments

Popular posts from this blog

QUARTER LIFE CRISIS

Anak Rantau "Wabah dan Kerinduan"

Cintalaksana 1