Surat kepada pemilik 25 Juli

Surat untukmu, yang kucinta.

Ra,
Aku tidak bisa untuk tak melihat senyummu barang satu hari saja.
Itu sudah seakan jadi santapan yang kerap kubayangkan untuk selalu ada.
Selalu ada, saat pagi aku terbangun sampai saat malam aku terlelap.
Ra,
Kamu mbok ya jangan serakah.
Senyummu itu, asal kamu tahu saja
Itu adalah hal yang didambakan wanita dan disukai semua pria. Kamu serakah, cantik sudah kau kuasai, pandai apalagi, kini senyum yang indah pula kau miliki.
Ra,
Saat ini aku entah harus bagaimana.
Mendengar semua ucapanmu kemarin,
Sedikit membuatku justru seakan merasa jauh darimu.
Aku masih egois, menginginkanmu.
Tapi aku juga terlalu takut, menyakitimu.
Ra,
Perihal ucapanmu kemarin.
Aku berterima kasih,
Karenanya aku mampu belajar bahwa bahagia tidak harus selalu kuikat denganmu.
Tapi bahagia ku harus kucari bersama denganmu, dan dunia yang pesakitan ini.
Ra,
Aku bahagia melihat senyummu, asalkan itu tertuju untukku; dan berharap selamanya hanya milikku.

15 februari 2018
Atas kasur.

Comments

Popular posts from this blog

QUARTER LIFE CRISIS

Anak Rantau "Wabah dan Kerinduan"

Cintalaksana 1