Posts

Showing posts from September, 2018

Bandung dan Luka

Bahwa setiap luka akan ada cerita Pagi ini aku berimaji Indah nya hari berdua menjalin kasih denganmu Tapi aku tersadar saat mentari menampakkan sinar terangnya Panas menyusup kedalam baju Menyadarkan bahwa aku ternyata sudah membuat luka dalam hatimu Luka yang membuat bahu bersandar buatku sudah tak bisa kureguk kembali Pagi ini aku berimaji Menuju siang dengan hati yang tek terkondisi Aku tak siap merelamu untuk pergi Aku bingung kemana harus melangkah Semua langkah kedepanku kucurahkan bersama dirimu. Pagi ini imaji masih bermain dalam angan ini Angan berharap waktu kemarin ingin kuulang Duduk berdua bersama walau hanya terdiam Tapi imaji itu hancur karena aku sadar tingkahku melucuti perasaanmu. Pagi ini aku berhenti berimaji Aku sadar semua harus berhenti Dan setiap luka akan ada cerita Bandung ,  20 Septe mber 2018

September

Untukmu yang abadi dalam kenang , Menyingsing malam september dengan kondisi hati tak sahaja Malam ini berbeda Saat aku tau ternyata ra benar tak lagi ada disisi Waktu yang singkat Tapi cerita yang padat Terima kasih sudah menjadi dunia tempat ku berputar, menjadi rumah untukku pulang, peluk tempat ku mengeluh. Kini, Itu sudah tak lagi bisa kudapat Membangun dunia baru bagiku bukan hal yang mudah Semua harus dilalui dengan sepi. Mari berkhayal, Menunggu pesanmu selalu jadi hal utama bagiku. Frasa demi frasa yang keluar terkesan singkat tapi aku menyukainya. Tapi, aku harus membiasakan diri tanpamu, besok, lusa, dan seterusnya duniaku akan kembali menyepi tanpa ada tawa kembali. Terakhir, Terima kasih untuk duka di september yang harusnya ceria. Apapun yang terjadi kamu tetap duniaku,  walau kamu tak mendamba itu. september, 17 2018 Duka .

Cara terbaik membahagiakan adalah merelakan.

Halo September, Izinkan aku sedikit bercerita kenang keluh kesah selama 2018 ini, rasanya sedikit bosan jika terus menerus ditumpahkan dalam puisi. Jadi sedikit curhat di blog ini mungkin tidak masalah,  semoga ini menjadi awal niat untuk mengabadikan seseorang dalam karya. Tahun 2018, seperti entah tahun terbaik entah tahun tersedih bagiku.  Awal tahun disumpah Jabatan memegang amanah untuk kepentingan seluruh umat mahasiswa di tingkat fakultas. Sungguh sebuah capaian yang cukup membanggakan, hidup di perantauan tapi mampu menaklukan. Semenjak terpilih,  diri ini sudah seperti memilih jalan sendiri bahwa untuk satu tahun ini hak untuk berbahagia tidak diutamakan, karena harus menjalankan kewajiban yang sudah diamanahkan. Rasanya untuk memikirkan bahagia itu terlalu sempit waktunya, yang dipikiran hanya bagaimana roda organisasi berjalan menuju puncak. Tapi, semua berubah seketika ada sela waktu yang membuat aku bisa mengenal seorang wanita sebutlah dia Mawar. Mawar in...

Resensi Bumi Manusia

Image
Bumi Manusia adalah karya Roman Tetralogi milik Pramoedya Ananta Toer yang cukup fenomenal di dalam dunia sastra Indonesia. Roman ini adalah Tetralogi Pulau Buru milik Pramoedya ditulis setelah dirinya keluar dari tahanan Pulau Buru, sebelum menulis Pram menceritakan isi dari Tetralogi ini pada sesama tahanan yang ada di Pulau Buru. Pram semasa dulu sangat sering dijebloskan kedalam tahanan meski tanpa melalui pengadilan, salah satunya adalah tahanan di Pulau Buru dari tahun 1969 – 1979. Meski Pram ditahan dalam penjara tetapi ia tidak pernah lepas dari kegiatan menulis, karena bagi dirinya Menulis adalah kegiatan Pribadi dan Nasional, ia selalu konsisten dengan pilihan hidupnya, berkali-kali karya-karyanya yang sudah diterbitkan dilarang dicetak oleh negara karena dianggap memiliki faham atau ajaran Marxisme dan Komunisme, diantaranya karya Tetralogi Pulau Buru (Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kacar) adalah karya yang sempat dilarang beredar oleh pemerin...