Karawang Abadi dalam Puisi
Karawang ku yang menawan Kau bak perawan yang menggoda pria tampan. Tubuhmu yang subur nan elok Buat para cukong tergiur menyetubuhimu. Badanmu tak henti dieksploitasi Terus digerus globalisasi Tanpa bisa kau menolak Kau terikat pasrah Ketika digagah Para konglomerat yang serakah. Sungguh malang nasibmu, Tubuhmu yang dulu hijau nan makmur Kini berubah menjadi busuk bau menusuk. Kau seperti pelacur tua tak berdaya yang hanya bisa berharap malaikat segera mencabut nyawanya; dan bercengkrama di surga alam baka. Karawang, Abadilah dengan puisi bersandingkan industri dan juga padi.